Saya
pada masa SD pernah dikasih tugas mengarang oleh guru tentang pengalaman
“Liburan Ke Rumah Nenek” yang dikerjakan dalam waktu satu setengah jam. Pertama
kali melirik kearah teman sebelah saya kelihatannya ia sedang asyik merangkai
kata demi kata untuk menyelesaikan karangannya, melirik kedepan kelihatannya
dia juga asyik menulis dan melirik kebelakang juga sedang asyik menulis.
Selang
waktu 15 menit, kertas saya masih kosong dan judul-pun enggan untuk saya
membuatnya. Bukan karna alasan apa-apa atau bukan karna saya tidak pandai
mengarang, Tapi lantaran saya memang tidak punya pengalaman “Liburan ke Rumah
Nenek” karna nenek saya tinggal bersama saya dan orang tua.
Saya
berfikir lagi, kalau karangan ini tidak saya buat maka pastilah guru saya akan
memarahi saya dan menghukum saya karna dianggap pemalas dan ditambah lagi nilai
mengarang saya akan kurang dari yang lain.
25
menit lewat, saya meminta izin kebelakang kepada guru meninggalkan secercah
kertas tanpa tinta. Entah setan apa yang menyambar saya waktu di wc saya
mendapatkan judul yang mungkin anak-anak lain tidak menggunakannya, judulnya
tak lain dan tak Bukan ialah “Liburan ke kamar Nenek”
Setelah
karangan dikumpul dan dibaca guru, saya tidak banyak bicara dan ketika membaca
karangan saya dia terlihat sedikit tertawa, entah karna apa saya tidak tahu.
akhirnya,
awalnya saya kesal karna tidak punya nenek yang tinggal jauh dari saya sehingga
menyulitkan saya dalam membuat tugas mengarang. Akan tetapi dibalik itu semua
saya sangat bersyukur karna mempunyai Nenek yang tinggal serumah dengan saya,
dialah yang membuatkan teh ketika saya sakit dan rasa teh buatannya,. Dia juga
yang merawat saya waktu kecil ketika orang tua saya pergi dan dia jugalah yang
selalu rewel kepada saya jika kamar saya berantakan. So, Tuhan itu maha adil
dia memberikan kesukaran pada saya selama hampir setengah jam namun dia
memberikan karunia dalam bentuk Nenek yang menyayangi saya sampai sekarang.
By : Daryl Diningrat
By : Daryl Diningrat
0 komentar:
Posting Komentar